Akulturasi, Asimilasi Kebudayaan Pangan

Halo sobat pangan!

Hari ini penulis ingin membahas sedikit tentang teori kebudayaan, khususnya kebudayaan pangan.
Kebudayaan pangan di Indonesia sangatlah beragam dan sangat menarik. Tidak seluruh makanan di Indonesia benar-benar berawal dari negeri Indonesia sendiri. Terkadang, makanan tertentu akan muncul setelah mendapat pengaruh dari kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia baik melalui para pedagang, kerajaan, ataupun hal lainnya.

Kebudayaan dari luar yang masuk ke Indonesia akan menghasilkan pembauran atau perpanduan dua buah budaya baik dari daerah asal dan daerah Indonesia sendiri tanpa meninggalkan sifat asli unsur kebudayaan. Hal ini selanjutnya disebut sebagai akulturasi. Masyarakat yang menerima akan bersikap terbuka dan mulai melakukan penyesuaian akan budaya baru yang masuk sebagai bentuk penerimaan masyarakat akan budaya asli yang masuk.

Sedikit berbeda dengan akulturasi, asimilasi merupakan perpaduan antara dua budaya dari daerah yang berbeda sehingga terbentuk budaya khas yang baru namun meninggalkan sedikit sifat asli unsur budaya yang lama. Pada sebutan asimilasi umumnya salah satu budaya yang masuk akan menjadi lebih mendominasi dibandingkan budaya asalnya.

Dalam melihat suatu budaya, terdapat 3 jendela yang dapat dilihat, yakni:



















N adalah nilai
KM adalah kemasyarakatan
SP adalah spiritual

Nilai
Nilai-nilai yang ditanamkan oleh suatu keluarga atau kelompok masyarakat tertentu akan menghasilkan perubahan sikap dan perilaku seseorang yang khas. Nilai bersifat material atau ada namun juga bersifat abstrak karena tidak ada wujud tertulisnya.

Kemasyarakatan
Sebulah kumpulan orang atau masyarakat yang berkumpul di suatu tempat akan mengahasilkan kebudayaan. Budaya dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak terpisahkan karena keduanya saling berhubungan satu sama lain, di mana masyarakat menghasilkan budaya, dan tidak ada budaya apabila tidak ada masyarakat yang melakukan.

Spiritual
Spiritual merupakan segala hal yang berhubungan dengan Tuhan/Allah Yang Maha Besar. Spiritual juga merupakan bagian dari kebudayaan berupa keyakinan pada Allah. Banyak sekali budaya yang muncul di tengah masyarakat karena hal spiritual, misalnya budaya pangan dari makanan-makanan yang dipersembahkan untuk tujuan memperingati hari tertentu atau hari raya tertentu.


Jika membicarakan kebudayaan pangan, maka secara garis besar kebudayaan pangan dapat ditelusuri dari 3 hal di atas, yaitu nilai, kemasyarakatan, dan juga spiritual.


Semoga post hari ini dapat menambah pengetahuan sobat pangan semua ya! Selamat membaca!

Comments

Popular posts from this blog

Table Manner Course at Soll Marina Serpong

Kisah Dibalik Tradisi Tionghua: SAMSENG

Hasil Uji Laboratorium Keripik Pisang BONANO - PIRT