Budaya Pangan Romawi
Halo sobat pangan semuaaa!
Post kali ini akan membahas bagaimana kebudayaan pangan di peradaban Romawi kuno. Tulisan ini diinspirasi oleh video dari World History Documentaries dengan judul "Let's Eat History: The Roman Banquet (Roman Empire Documentary) | Timeline". Video ini bisa sobat nonton di:
Tahukah sobat bahwa pada zaman Romawi Kuno, mereka seringkali mengadakan perjamuan/banquet dan dihadiri oleh tamu-tamu majikan yang dirasa spesial atau penting. Perjamuan ini diadakan oleh para orang kaya dan makanan yang disajikan diharuskan untuk terlihat cantik/menarik. Penampilan jamuan sangatlah diperhatikan agar tamu yang diundang merasa dihormati, dianggap spesial, dan dianggap penting.
Layout perjamuan yang dilakukan adalah seperti gambar di bawah ini. Kebiasaan yang dilakukan adalah duduk seperti berbaringan dengan tampuan tangan kiri sedangkan tangan kanan digunakan untuk makan. Seringkali perjamuan ini dianggap sebagai pesta dimana perjamuan ini mengundang para wanita.
Post kali ini akan membahas bagaimana kebudayaan pangan di peradaban Romawi kuno. Tulisan ini diinspirasi oleh video dari World History Documentaries dengan judul "Let's Eat History: The Roman Banquet (Roman Empire Documentary) | Timeline". Video ini bisa sobat nonton di:
Tahukah sobat bahwa pada zaman Romawi Kuno, mereka seringkali mengadakan perjamuan/banquet dan dihadiri oleh tamu-tamu majikan yang dirasa spesial atau penting. Perjamuan ini diadakan oleh para orang kaya dan makanan yang disajikan diharuskan untuk terlihat cantik/menarik. Penampilan jamuan sangatlah diperhatikan agar tamu yang diundang merasa dihormati, dianggap spesial, dan dianggap penting.
Layout perjamuan yang dilakukan adalah seperti gambar di bawah ini. Kebiasaan yang dilakukan adalah duduk seperti berbaringan dengan tampuan tangan kiri sedangkan tangan kanan digunakan untuk makan. Seringkali perjamuan ini dianggap sebagai pesta dimana perjamuan ini mengundang para wanita.
Untuk makanan yang disajikan umumnya berupa daging-dagingan yang dilengkapi dengan makanan pendamping seperti roti dan buah-buahan (anggur putih). Bumbu yang umum dipakai dalam peradaban ini adalah madu, olive oil, dan rempah-rempah. Salah satu teknik pemrosesan makanan yang seringkali digunakan adalah stuffing, yaitu memberikan isian pada daging kemudian bagian luar daging dilumuri dengan madu atau olive oil.
Lain halnya dengan kebiasaan para orang kaya yang mengonsumsi makanan secara mewah dan besar-besaran, bagi rakyat kecil makanan sehari-hari yang dikonsumsi adalah sereal atau roti dan kacang chikpea. Mereka jarang sekali mengonsumsi daging-dagingan ataupun pasta. Hal ini dilakukan karena mayoritas bahan daging-dagingan yang tersedia adalah impor sehingga harganya mahal. Selain itu, makanan sederhana yang mereka sering konsumsi dianggap dapat memberikan energi dan kekuatan yang maksimal untuk bekerja sehari-hari. Kemudian, para rakyat kecil juga tidak diperbolehkan mengonsumsi anggur melainkan hanya air putih yang tidak dingin. Air putih dingin dikhawatirkan dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan pernafasan pendek.
Nah, menarik sekali bukan sobat? Di postingan selanjutnya penulis akan mencoba untuk me-review budaya pangan di China. Nantikan terus ya, sobat pangan!
Comments
Post a Comment