Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pangan Keluarga
Hai sobat pangan semuanya!
Hari ini, penulis ingin membagikan sedikit informasi mengenai apa saja faktor yang mempengaruhi pola pangan dari suatu keluarga. Seperti yang sudah dijelaskan pada beberapa posting-an sebelumnya, pola pangan setiap keluarga adalah berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Lantas, apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi pola pangan suatu keluarga?
1. Pengahasilan
Ya, penghasilan adalah faktor utama yang mempengaruhi pemilihan makanan di suatu keluarga. Di Indonesia, keluarga dengan penghasilan yang lebih tinggi memiliki kemampuan untuk memilih dan menyeleksi makanan apa yang akan dikonsumsi. Sebaliknya, keluarga dengan penghasilan yang lebih sedikit memiliki keterbatasan dalam membeli produk-produk pangan yang harganya tinggi.
2. Pendidikan
Faktor kedua adalah pendidikan. Keluarga dengan pendidikan yang cukup atau keluarga dengan latar belakang pendidikan yang mengerti pentingnya bahan pangan, kesehatan, dan fungsi dari komponen bahan pangan tertentu tentunya akan menyeleksi beberapa produk pangan yang akan mereka konsumsi. Misalnya saja, seorang dokter tentu akan membatasi makanan-makanan 'jeroan' dalam menu makanan keluarganya karena ia mengerti dan menyadari bahwa makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan.
3. Agama/kepercayaan
Setiap agama atau kepercayaan yang dianut oleh suatu keluarga dapat mempengaruhi pola pangannya. Seorang keluarga dengan keyakinan tidak boleh mengonsumsi daging sapi tidak akan mengonsumsi daging sapi meski harga daging tersebut murah. Atau, seorang dengan larangan mengonsumsi daging 'b2' tidak akan memilih menu tersebut sebagai menu makan siangnya.
4. Tempat tinggal
Di Indonesia, keluarga yang hidup di pedesaan akan lebih sering mengonsumsi pangan hasil perkebunan/pertanian/perternakan dekat tempat tinggalnya dibandingkan keluarga yang hidup di perkotaan. Di daerah-daerah tertentu, keluarga juga dapat mengonsumsi makanan khas daerahnya yang hanya mudah ditemukan di sekitar tempat tinggalnya.
Hari ini, penulis ingin membagikan sedikit informasi mengenai apa saja faktor yang mempengaruhi pola pangan dari suatu keluarga. Seperti yang sudah dijelaskan pada beberapa posting-an sebelumnya, pola pangan setiap keluarga adalah berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Lantas, apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi pola pangan suatu keluarga?
1. Pengahasilan
Ya, penghasilan adalah faktor utama yang mempengaruhi pemilihan makanan di suatu keluarga. Di Indonesia, keluarga dengan penghasilan yang lebih tinggi memiliki kemampuan untuk memilih dan menyeleksi makanan apa yang akan dikonsumsi. Sebaliknya, keluarga dengan penghasilan yang lebih sedikit memiliki keterbatasan dalam membeli produk-produk pangan yang harganya tinggi.
2. Pendidikan
Faktor kedua adalah pendidikan. Keluarga dengan pendidikan yang cukup atau keluarga dengan latar belakang pendidikan yang mengerti pentingnya bahan pangan, kesehatan, dan fungsi dari komponen bahan pangan tertentu tentunya akan menyeleksi beberapa produk pangan yang akan mereka konsumsi. Misalnya saja, seorang dokter tentu akan membatasi makanan-makanan 'jeroan' dalam menu makanan keluarganya karena ia mengerti dan menyadari bahwa makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan.
3. Agama/kepercayaan
Setiap agama atau kepercayaan yang dianut oleh suatu keluarga dapat mempengaruhi pola pangannya. Seorang keluarga dengan keyakinan tidak boleh mengonsumsi daging sapi tidak akan mengonsumsi daging sapi meski harga daging tersebut murah. Atau, seorang dengan larangan mengonsumsi daging 'b2' tidak akan memilih menu tersebut sebagai menu makan siangnya.
4. Tempat tinggal
Di Indonesia, keluarga yang hidup di pedesaan akan lebih sering mengonsumsi pangan hasil perkebunan/pertanian/perternakan dekat tempat tinggalnya dibandingkan keluarga yang hidup di perkotaan. Di daerah-daerah tertentu, keluarga juga dapat mengonsumsi makanan khas daerahnya yang hanya mudah ditemukan di sekitar tempat tinggalnya.
5. Kesehatan
Salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi pola pangan keluarga adalah kesehatan. Apabila salah satu anggota keluarga memiliki riwayat penyakit tertentu, maka umumnya keluarga tersebut akan melakukan pantang pada beberapa makanan. Misalnya, anggota keluarga yang terkena diabetes kemungkinan besar akan mengurangi konsumsi makanan dengan gula yang tinggi
Sekian informasi penulis hari ini. Kalau sobat pangan ada tambahan penjelasan atau komentar, boleh langsung tulis di bawah ya, sobat! Semoga bermanfaat!
Comments
Post a Comment