Perbedaan Perilaku Belanja Masyarakat
Halo sobat pangan!
Seperti biasa, setiap minggunya aku akan membuat postingan baru terkait salah satu pengetahuan yang aku dapat selama seminggu ini. Postingan kali ini akan berisikan sebuah review singkat tentang penelitian studi budaya perbedaan perilaku masyarakat Kanada dalam berbelanja sesuai dengan tingkat pendapatannya.
Review singkat ini akan aku paparkan dalam bentuk tabel agar sobat pangan dapat lebih mudah mengertinya, ya!
Apakah sobat pangan sering menyadari perbedaan-perbedaan tersebut juga di masyarakat Indonesia? Berikan pendapat atau saran sobat di kolom komentar, ya!
Selamat membaca sobat pangan!
Seperti biasa, setiap minggunya aku akan membuat postingan baru terkait salah satu pengetahuan yang aku dapat selama seminggu ini. Postingan kali ini akan berisikan sebuah review singkat tentang penelitian studi budaya perbedaan perilaku masyarakat Kanada dalam berbelanja sesuai dengan tingkat pendapatannya.
Review singkat ini akan aku paparkan dalam bentuk tabel agar sobat pangan dapat lebih mudah mengertinya, ya!
Faktor
|
Perilaku masyarakat Kanada
(berpendapatan 30.000 dollar Kanada atau kurang)
|
Perilaku masyarakat Kanada
(berpendapatan 140.000 dollar Kanada atau lebih)
|
Berbelanja di beberapa toko
|
Tujuan untuk mencari produk yang paling murah
|
Tujuan untuk mencari produk yang paling berkualitas
|
Loyalitas ke toko tertentu
|
Harga dan pelayanan menjadi kunci utama
|
Kualitas, kebersihan, ketersediaan lahan parkir, ketersediaan produk
khusus, dan pelayanan menjadi kunci utama
|
Isu transportasi
|
Memilih tempat yang dekat atau mudah dijangkau
|
Tidak ditemukan masalah
|
Daftar belanja
|
Selalu membuat daftar belanja
|
Belanja seringkali dilakukan secara spontan dan tidak sering membuat
daftar belanja
|
Anggaran belanja
|
Memiliki anggaran yang spesifik dan rinci
|
Tidak memiliki anggaran belanja
|
Promosi, brosur, kupon
|
Mengetahui dan berburu promosi atau diskon yang berjalan
|
Tidak memerlukan promosi, brosur, atau kupon. Jika iya, hanya menjadi
inspirasi
|
Berfikir sebelum membeli vs membeli tanpa berfikir
|
Berfikir sebelum membeli
|
Membeli tanpa berfikir
|
Prioritas belanja
|
Menghindari makanan dengan biaya yang mahal, misalnya dengan membeli
produk instan dan siap saji
|
Tidak mengonsumsi
makanan yang siap saji, seperti makanan beku karena mementingkan
kualitas dan kesehatan
|
Biaya dan kualitas
|
Biaya makanan selalu menjadi prioritas
|
Tidak memperhatikan biaya
makanan dan berfokus pada kualitas
|
Prioritas makanan sehat
|
Kurang memprioritaskan makanan sehat dan bernutrisi
|
Memprioritaskan makanan sehat dan bernutrisi
|
Prioritas etika makanan
|
Membeli dan mengonsumsi
makanan yang berbeda beda mengikuti ketersediaan
|
Membeli produk
lokal yang dianggap lebih segar, bernutrisi, dan menyehatkan
|
Apakah sobat pangan sering menyadari perbedaan-perbedaan tersebut juga di masyarakat Indonesia? Berikan pendapat atau saran sobat di kolom komentar, ya!
Selamat membaca sobat pangan!
Comments
Post a Comment